Profil Desa Karangmangu
Ketahui informasi secara rinci Desa Karangmangu mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Desa Karangmangu di Purwojati, Banyumas, adalah pusat agraris yang subur dan wilayah spiritual. Dikenal sebagai lumbung padi dan kelapa, desa ini juga menjadi tempat ziarah berkat adanya petilasan bersejarah Mbah Pager Gunung dan Eyang Gusti Aji.
-
Lumbung Agraris Unggulan
Desa ini merupakan pusat produksi pertanian yang vital di Kecamatan Purwojati, dikenal sebagai penghasil utama padi serta sentra perkebunan kelapa dan industri rumahan gula merah.
-
Pusat Spiritualitas dan Ziarah
Karangmangu memiliki identitas spiritual yang kuat dengan adanya beberapa situs petilasan yang dihormati, terutama Makam Mbah Pager Gunung dan Eyang Gusti Aji, yang menjadikannya destinasi wisata religi lokal.
-
Wilayah Luas dan Asri
Sebagai salah satu desa terluas di kecamatannya, Karangmangu menawarkan lanskap perbukitan yang subur dan tenang, di mana kehidupan masyarakat berjalan harmonis dengan ritme alam.

Terletak di wilayah perbukitan Kecamatan Purwojati, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Desa Karangmangu menyajikan potret kehidupan pedesaan yang tenang, produktif dan sarat akan nilai-nilai kearifan lokal. Dengan luas wilayah administratif mencapai 4,31 kilometer persegi, desa ini menjadi salah satu yang terluas di kecamatannya, menjadi ruang hidup bagi 3.650 jiwa penduduk (berdasarkan data BPS 2021). Kondisi ini menghasilkan kepadatan populasi sekitar 847 jiwa per kilometer persegi, menandakan sebuah komunitas yang hidup selaras dengan alamnya yang luas dan subur. Karangmangu dikenal sebagai lumbung hasil bumi, khususnya padi dan kelapa, serta sebagai pusat spiritualitas yang ditandai dengan keberadaan petilasan-petilasan bersejarah yang dihormati.
Sebagai desa agraris, denyut nadi kehidupan masyarakat Karangmangu sangat bergantung pada ritme alam. Aktivitas di sawah, ladang, dan perkebunan menjadi motor penggerak ekonomi utama sekaligus fondasi sosial budaya yang telah mengakar selama berabad-abad. Di bawah naungan pemerintah desa, Karangmangu terus berupaya mengoptimalkan potensi agrarisnya seraya menjaga dan merawat warisan spiritual leluhur. Desa ini menjadi representasi ideal dari sebuah wilayah yang menemukan kekuatannya dalam kesuburan tanah dan kedalaman tradisi, menjadikannya oase ketenangan di Banyumas bagian barat.
Bentang Alam, Geografi dan Tata Kelola
Secara geografis, Desa Karangmangu dikaruniai bentang alam yang indah dan produktif. Topografinya yang bergelombang, terdiri dari perbukitan rendah dan lembah-lembah subur, menciptakan pemandangan yang memanjakan mata. Kontur tanah ini sangat ideal untuk sistem pertanian sawah terasering yang menjadi pemandangan khas di banyak sudut desa. Kesuburan tanahnya didukung oleh jaringan irigasi yang mengalir dari sumber-sumber mata air di perbukitan, memastikan pasokan air yang konsisten untuk kegiatan pertanian sepanjang tahun. Berada sedikit menjauh dari hiruk pikuk pusat kecamatan, Karangmangu menawarkan suasana yang lebih asri dan tenang.
Tata kelola pemerintahan Desa Karangmangu berpusat di Kantor Kepala Desa, yang berfungsi sebagai pusat administrasi, pelayanan masyarakat, dan perencanaan pembangunan. Di bawah kepemimpinan Kepala Desa, jajaran perangkat desa yang mencakup Sekretaris Desa, Kepala Urusan (Kaur), dan Kepala Seksi (Kasi) bekerja secara kolektif untuk melayani kebutuhan warga dan menjalankan roda pemerintahan. Hubungan kemitraan yang konstruktif dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) menjadi kunci untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam setiap kebijakan yang diambil.
Untuk menjangkau seluruh wilayahnya yang cukup luas, administrasi desa dibagi ke dalam beberapa dusun atau grumbul, yang masing-masing dikoordinasi oleh seorang Kepala Dusun (Kadus). Struktur ini, yang diperkuat oleh puluhan Rukun Tetangga (RT) dan beberapa Rukun Warga (RW), terbukti efektif dalam menyebarkan informasi, melaksanakan program, dan menyerap aspirasi dari lapisan masyarakat paling bawah. Tata kelola yang baik ini menjadi fondasi bagi terciptanya stabilitas sosial dan kelancaran program pembangunan di Desa Karangmangu.
Pilar Ekonomi: Pertanian sebagai Tulang Punggung Utama
Perekonomian Desa Karangmangu secara fundamental ditopang oleh sektor pertanian. Profesi sebagai petani menjadi mata pencaharian utama bagi mayoritas penduduk. Kekuatan ekonomi desa ini terletak pada dua komoditas unggulan yang telah dikembangkan secara turun-temurun.
Lumbung Padi Kecamatan: Dengan lahan sawah yang luas dan sistem irigasi yang andal, Karangmangu merupakan salah satu desa penghasil padi terbesar di Kecamatan Purwojati. Para petani di sini menerapkan pengetahuan agraris warisan leluhur yang dipadukan dengan teknik pertanian modern untuk memaksimalkan hasil panen. Dalam setahun, mereka mampu melakukan beberapa kali siklus tanam dan panen, menjadikan desa ini sebagai salah satu penyuplai utama beras untuk kebutuhan lokal maupun untuk dijual ke pasar yang lebih besar. Aktivitas di sawah, mulai dari membajak, menanam, hingga memanen, menjadi ritme utama yang mewarnai kehidupan ekonomi dan sosial desa.
Sentra Kelapa dan Gula Merah: Selain padi, perkebunan kelapa menjadi pilar ekonomi penting lainnya. Pohon-pohon kelapa tumbuh subur di hampir setiap jengkal lahan, dari pekarangan rumah hingga kebun-kebun di perbukitan. Hasilnya tidak hanya dijual dalam bentuk buah kelapa, tetapi juga diolah menjadi produk turunan bernilai tambah. Banyak warga, terutama kaum ibu, yang memiliki keahlian dalam membuat gula kelapa atau gula merah. Proses penyadapan nira kelapa di pagi dan sore hari adalah pemandangan umum, diikuti dengan proses memasak nira hingga menjadi gula cetak yang siap dipasarkan. Industri rumahan gula merah ini memberikan sumber pendapatan harian yang vital bagi banyak keluarga.
Di luar dua komoditas utama tersebut, warga juga menanam berbagai jenis palawija, buah-buahan, dan kayu untuk menopang ekonomi keluarga, menunjukkan betapa bergantungnya kehidupan di Karangmangu pada kemurahan hasil bumi.
Dimensi Spiritual dan Warisan Budaya
Selain kekayaan alamnya, Desa Karangmangu juga memiliki dimensi spiritual yang kuat dan menjadi daya tarik tersendiri. Desa ini adalah rumah bagi beberapa situs petilasan yang dikeramatkan dan menjadi tujuan ziarah, tidak hanya bagi warga lokal tetapi juga masyarakat dari luar daerah.
Petilasan Mbah Pager Gunung dan Eyang Gusti Aji: Dua situs yang paling dikenal adalah Petilasan Mbah Pager Gunung dan Petilasan Eyang Gusti Aji. Kedua tokoh ini diyakini sebagai leluhur atau tokoh penyebar agama Islam di masa lampau yang memiliki peran penting dalam sejarah awal desa. Makam atau petilasan mereka dirawat dengan baik oleh juru kunci dan masyarakat sekitar. Pada waktu-waktu tertentu, terutama pada bulan Sura dalam kalender Jawa atau menjelang bulan Ramadan, kompleks petilasan ini akan ramai dikunjungi para peziarah yang datang untuk berdoa, ngalap berkah (memohon berkah), dan merenung. Keberadaan situs-situs ini menjadikan Karangmangu sebagai pusat wisata religi berskala lokal yang penting.
Tradisi dan ritual yang berkaitan dengan situs-situs ini, seperti upacara unggahan atau sadranan (nyadran), menjadi bagian tak terpisahkan dari kalender budaya desa. Tradisi ini tidak hanya berfungsi sebagai ritual keagamaan, tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat tali silaturahmi dan melestarikan ingatan kolektif tentang sejarah dan asal-usul desa. Nilai-nilai spiritual ini menjiwai kehidupan masyarakat, mengajarkan tentang rasa hormat kepada leluhur dan pentingnya menjaga harmoni dengan alam.
Pembangunan dan Visi Masa Depan
Pembangunan di Desa Karangmangu difokuskan untuk mendukung pilar-pilar utama yang telah ada, yaitu pertanian dan potensi wisata religi, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara umum. Peningkatan infrastruktur jalan menjadi prioritas untuk memudahkan akses dari dan menuju lahan pertanian serta untuk membuka konektivitas antar dusun. Perbaikan jaringan irigasi juga terus dilakukan untuk memastikan produktivitas pertanian tetap optimal.
Ke depan, Desa Karangmangu memiliki visi untuk menjadi desa agrowisata dan religi yang mandiri dan sejahtera. Beberapa langkah strategis yang dapat diimplementasikan untuk mencapai visi tersebut antara lain:
- Pengembangan Pertanian Terpadu: Mendorong diversifikasi produk pertanian dan pengolahan hasil panen untuk meningkatkan nilai tambah. Misalnya, mengembangkan produk turunan kelapa selain gula merah, atau mempromosikan beras organik.
- Penataan Kawasan Wisata Religi: Meningkatkan fasilitas penunjang di sekitar lokasi petilasan, seperti area parkir, toilet, dan tempat istirahat yang layak, tanpa menghilangkan nuansa sakral dan keasrian alamnya.
- Pemberdayaan Masyarakat Lokal: Melatih warga untuk menjadi pemandu wisata lokal atau menyediakan produk-produk kerajinan dan kuliner khas Karangmangu bagi para peziarah.
- Konservasi Lingkungan: Menggalakkan program konservasi mata air dan penghijauan di lahan-lahan kritis untuk menjaga keseimbangan ekosistem yang menjadi aset paling berharga bagi desa.
Dengan memadukan kekuatan agraris yang telah teruji oleh waktu dan potensi spiritual yang unik, Desa Karangmangu memiliki fondasi yang kokoh untuk membangun masa depan yang cerah, di mana kesejahteraan ekonomi dapat dicapai seiring dengan lestarinya alam dan tradisi.